Nominalisasi adalah salah satu kaidah kebahasaan dalam teks cerita.Nominalisasi dapat
diartikan sebagai suatu proses pembentukan nomina dari kelas kata yang lain
dengan menggunakan afiks tertentu, kerap terjadi pada bahasa yang digunakan
untuk menjelaskan isi penceritaan ulang.Dalam pembentukan nomina, afiksasi yang
terjadi antara lain adalah sebagai berikut.
A. Sufiks (akhiran)
(-an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or, dan -tas)
Contoh kalimat :
1.
Buku bacaan yang dipegang
anak itu milik Rika.
2.
Aku sangat menyukai asinan yang
dibuat ibu.
3.
Maman S. Mahayana adalah seorang kritikus sastra
yang terkenal.
4.
Anggaran yang digunakan negara
terlalu banyak.
5.
Sosialisasi Anti Narkoba
diselenggarakan di seluruh sekolah.
B. Prefiks (imbuhan)
(ke-, pe-, dan se-)
Contoh kalimat :
(ke-, pe-, dan se-)
Contoh kalimat :
1.
Andi terpilih sebagai ketua kelompok
kami.
2.
Pedagang kaki lima memenuhi
trotoar sepanjang Jalan Diponegoro.
3.
Saya sekelas dengan Sadewa.
4.
Bapak setiap pagi minum segelas air
hangat.
5.
Pecandu narkoba itu ditangkap
saat terjaring razia.
C. Konfiks (imbuhan gabung)
(ke-an, pe-an, dan per-an)
Contoh kalimat :
(ke-an, pe-an, dan per-an)
Contoh kalimat :
1.
Pengaturan jam
kerja telah ditetapkan dalam undang-undang.
2.
Pertunjukan sirkus itu berhasil
menarik banyak pengunjung.
3.
Kekayaan Haji Ahmad sudah tak
terhitung jumlahnya.
4.
Bantuan Kemanusiaan itu
datang terlambat.
D. Infiks (sisipan)
(-el- dan -er-)
Contoh kalimat :
(-el- dan -er-)
Contoh kalimat :
1.
Rafa dan Vania sedang asyik bermain gelembung sabun.
2.
Telunjuk ibu tergores pisau saat
mengiris bawang.
3.
Seruling itu terbuat dari bambu.
4.
Telapak tangan anak itu kotor
saat bermain lumpur.
5.
Siswi di sekolah itu diwajibkan memakai kerudung.
E. Kombinasi afiks
(pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, pemer-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an)
Contoh kalimat :
(pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, pemer-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an)
Contoh kalimat :
1.
Keberhasilan tidak bisa doraih tanpa
usaha yang keras.
2.
Keterlibatan Ranto dalam kasus korupsi
membuat ia kehilangan kepercayaan.
3.
Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian dengan
daerah sekitarnya.
4.
Garuda Pancasila merupakan salah satu
alat pemersatu bangsa.