Normalnya, setiap
seorang anak manusia selesai melakukan studi, mereka akan mencari pekerjaan.
Entah selepas SMA maupun kuliah, otomatis mereka bergerilya mengirim CV ke
berbagai perusahaan. Tetapi, mencari pekerjaan tidak semudah itu
saudara-saudara.
Memang ada banyak
lapangan pekerjaan untuk diincar. Akan tetapi, para pelamar pun tidak kalah
besar jumlahnya. Pada tiap satu pelepasan wisuda, ratusan hingga ribuan
mahasiswa diluluskan. Alhasil pengangguran bertambah.
Itu baru dari satu kampus, belum lagi kampus lain. Di satu kota saja ada banyak kampus, belum satu provinsi lalu satu pulau. Wah, ada begitu banyak orang yang ingin mendapat pekerjaan. Sementara lapangan kerja belum meningkat secara signifikan.
Itu baru dari satu kampus, belum lagi kampus lain. Di satu kota saja ada banyak kampus, belum satu provinsi lalu satu pulau. Wah, ada begitu banyak orang yang ingin mendapat pekerjaan. Sementara lapangan kerja belum meningkat secara signifikan.
Ini mengakibatkan
persaingan dalam mencari kerja sangatlah ketat. Apalagi ketika pembukaan
instansi besar semacam BUMN atau perusahaan bonafide. Pasti jumlah pelamar
membludak. Kalau kamu tidak mempersiapkan bekal dengan baik pastilah akan sulit
untuk menerjang arus kompetisi besar ini. Perusahaan kemudian akan makin
selektif dalam mencari kandidat karyawannya. Sebelum melamar kerja, perkuat
potensi-potensi penting terlebih dulu. Dan semua itu bisa dipelajari kok. Jadi
tidak perlu khawatir.
7 Potensi untuk Melamar Kerja
Manusia terlahir
dengan beraneka bakat dan potensi. Tidak ada manusia tak berguna. Semua mampu
berperan dengan baik di bidang masing-masing. Nah, kamu harus menemukan
terlebih dahulu bidang apa yang menjadi keunggulanmu. Barulah setelah itu kamu
melamar pekerjaan di bidang itu. Kemungkinan akan diterima menjadi semakin
tinggi.
Tetapi hal itu
saja tidak cukup. Kamu harus berpikir ekstra untuk meyakinkan para direksi
perusahaan. Atas alasan apa mereka harus menerimamu bekerja di perusahaan
mereka? Mengapa kamu layak untuk diterima? Dan lain sebagainya. Itu harus kamu
persiapkan sejak awal. Namun, di luar itu lebih penting untuk membekali
kemampuan diri terlebih dahulu. Tentu kamu harus menjadi diri sendiri kan untuk
mendapatkan pekerjaan? Jangan pernah membohongi diri sendiri meskipun itu untuk
mencari pekerjaan sekalipun. Lantas potensi apa yang harus dikembangkan sebelum
melamar kerja? Simak ulasannya di bawah ini.
1.
Mental
Sekuat Baja
Kamu harus memiliki mental kuat. Meskipun ketika melakukan wawancara kerja kamu selalu ditekan, jangan pernah gentar. Jangan merasa putus asa, tetaplah menunjukkan kekuatanmu. Mental seorang pelamar menjadi poin penting untuk dinilai dalam menerima karyawan. Karena dalam proses bekerja, tentu akan ada tantangan besar yang pasti menguji mentalmu. Nah, ketika kamu telah memiliki mental tangguh, pasti para direksi akan mempertimbangkanmu.
Kamu harus memiliki mental kuat. Meskipun ketika melakukan wawancara kerja kamu selalu ditekan, jangan pernah gentar. Jangan merasa putus asa, tetaplah menunjukkan kekuatanmu. Mental seorang pelamar menjadi poin penting untuk dinilai dalam menerima karyawan. Karena dalam proses bekerja, tentu akan ada tantangan besar yang pasti menguji mentalmu. Nah, ketika kamu telah memiliki mental tangguh, pasti para direksi akan mempertimbangkanmu.
2.
Rasa
Percaya Diri
Sangat penting untuk mendapat karyawan dengan rasa percaya diri. Tetapi porsinya harus pas. Kurang percaya diri tidak bagus dan terlalu percaya diri pun tidak diharapkan. Maka jadilah diri sendiri, jangan merasa minder atas apa yang ada pada dirimu. Para direksi akan senang apabila kamu menjadi diri sendiri dan merasa percaya diri atas semua itu.
Sangat penting untuk mendapat karyawan dengan rasa percaya diri. Tetapi porsinya harus pas. Kurang percaya diri tidak bagus dan terlalu percaya diri pun tidak diharapkan. Maka jadilah diri sendiri, jangan merasa minder atas apa yang ada pada dirimu. Para direksi akan senang apabila kamu menjadi diri sendiri dan merasa percaya diri atas semua itu.
3.
Teguh
Pendirian
Orang teguh pendirian sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Ini menunjukkan sebuah ketegasan. Kondisi perusahaan kelak akan sangat dinamis. Banyak hambatan yang berpotensi mendistraksi pendirian. Orang tak teguh akan mudah berubah pikiran. Sedangkan si teguh akan mempertahankan pendirian yang ia rasa benar.
Orang teguh pendirian sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Ini menunjukkan sebuah ketegasan. Kondisi perusahaan kelak akan sangat dinamis. Banyak hambatan yang berpotensi mendistraksi pendirian. Orang tak teguh akan mudah berubah pikiran. Sedangkan si teguh akan mempertahankan pendirian yang ia rasa benar.
4.
Berpikiran
Ke Depan
Potensi yang harus dipelihara kemudian adalah berorientasi ke depan. Ketika merencanakan sesuatu tidak sekadar didasarkan pada saat ini, melainkan sekaligus orientasi ke depan. Masa depan tidak ada yang tahu tetapi paling tidak kamu bisa meramalkan apa yang kira-kira terjadi nanti.
Potensi yang harus dipelihara kemudian adalah berorientasi ke depan. Ketika merencanakan sesuatu tidak sekadar didasarkan pada saat ini, melainkan sekaligus orientasi ke depan. Masa depan tidak ada yang tahu tetapi paling tidak kamu bisa meramalkan apa yang kira-kira terjadi nanti.
5.
Berpikir
Realistis
Direksi di perusahaan tidak menyukai orang yang terlalu berimajinasi. Bisnis itu harus didasarkan pada realitas, tidak sekadar fiksi. Nah, kamu harus mampu melihat berbagai hal secara realistis. Idealis dan realistis itu beda tipis. Tetapi akan lebih baik bila seorang berpikir idealis yang didasarkan pada kondisi realistis.
Direksi di perusahaan tidak menyukai orang yang terlalu berimajinasi. Bisnis itu harus didasarkan pada realitas, tidak sekadar fiksi. Nah, kamu harus mampu melihat berbagai hal secara realistis. Idealis dan realistis itu beda tipis. Tetapi akan lebih baik bila seorang berpikir idealis yang didasarkan pada kondisi realistis.
6.
Bersikap
Apa Adanya
Tidak perlu melakukan berbagai pencitraan, kamu cukup menjadi diri sendiri. Bersikaplah apa adanya dan tidak suka bersikap seolah dibuat-buat. Perusahaan tidak selalu mengharapkan karyawan yang penuh pencitraan. Terkadang seorang jujur dan apa adanya justru lebih disukai.
Tidak perlu melakukan berbagai pencitraan, kamu cukup menjadi diri sendiri. Bersikaplah apa adanya dan tidak suka bersikap seolah dibuat-buat. Perusahaan tidak selalu mengharapkan karyawan yang penuh pencitraan. Terkadang seorang jujur dan apa adanya justru lebih disukai.
7.
Anti
Mainstream
Kamu pasti telah menemukan berbagai jawaban mainstream ketika menjawab pertanyaan wawancara pekerjaan. Kamu tidak selalu harus mengikuti template itu. Kamu bisa menggunakan versi milikmu sendiri dan menjadi sosok anti mainstream. Nah, sosok unik ini justru akan dicari karena tidak terpengaruh oleh mayoritas orang.
Kamu pasti telah menemukan berbagai jawaban mainstream ketika menjawab pertanyaan wawancara pekerjaan. Kamu tidak selalu harus mengikuti template itu. Kamu bisa menggunakan versi milikmu sendiri dan menjadi sosok anti mainstream. Nah, sosok unik ini justru akan dicari karena tidak terpengaruh oleh mayoritas orang.
Itulah beberapa
potensi yang harus kamu tingkatkan sebelum melamar pekerjaan. Kalau kamu serius
ingin menapaki dunia pekerjaan di perusahaan besar, tingkatkan potensi itu.
Jika anda ingin jadi pebisnis, mari join https://www.fastpay.co.id/?FA142593