Tujuan Dan Manfaat Penggunaan Basis Data
Kesuksesan
suatu organisasi bergantung pada kemampuannya menangkap data secara akurat dan
tepat waktu. Hal tersebut berkaitan dengan operasi dan pengaturan data secara
efektif, maupun penggunaan data untuk keperluan analisis untuk kebutuhan
pendukung keputusan. Kemampuan untuk mengatur atau mengolah sejumlah data, dan
kecepatan untuk mencari informasi yang relevan, adalah aset yang sangat penting
bagi suatu organisasi. Untuk mendapatkan himpunan data yang besar dan kompleks,
user harus memiliki alat bantu (tools) yang akan menyederhanakan tugas
manajemen data dan mengekstrak informasi yang berguna secara tepat waktu.
Beberapa tujuan penggunaan basis data adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed) , melalui basis data diharapkan pengguna dapat melakukan penyimpanan, perubahan dan menampilkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space). Penggunaan basis data mampu mengurangi pengulangan atau redundansi data. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasirelasi (dalam bentuk file) antara kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy), melalui basis data data keakuratan data lebih terjaga dengan menerapkan aturan dan batasan tertentu (constraint), tipe data, domain data dan keunikan data
4. Ketersediaan (Availability). Dengan basis data data yang sudah tidak dipakai dapat dipisahkan dari sistem database yang sedang aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penghapusan atau memindahkannya ke media backup untuk menghemat ruang penyimpanan. Selain itu dapat memanfaatkan teknologi jaringan komputer agar data yang berada di suatu lokasi atau cabang daat juga diakses oleh lokasi atau cabang lainnya.
5. Kelengkapan (Completeness). Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Hal ini dapat dilakukan melaluipenambahan record-record data, perubahan struktur basis data, menambah field pada tabel atau menambah tabel baru.
6. Keamanan (Security). Walaupun tidak semua sistem basis data menerapkannya, keamanan dalam penggunaan basis data diperlakukan pada sistem yang besar dan serius. Dengan penerapan ini, setiap
pengguna dibedakan hak aksesnya; yakni ditentukan obyek-obyek mana saja yang bisa diakses dan proses apa saja yang bisa dia dilakukan.
7. Kebersamaan (Sharability). Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai) dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
Pengguna
Dalam Basis Data
Pada
tingkat pemakai, data base dikelompokkan menjadi beberapa tingkat pemakai yaitu
antara lain sebagai berikut:
1. Database Administrator, ialahmanusia yang mengorganisasi seluruh sistem basis data. Database adaministrator imemiliki tanggung jawab penuh dalam manajemen database meliputi: pengaturan hak akses, koordinasi dan monitoring serta bertanggung jawab terhadap kebutuhan hardware dan
software. Dalam pekerjaannya biasanya dibantu oleh staf Admin.
2. Database Designer, adalah manusia yang bertugas merancang dan mengembangkan database. Database designer bertanggung jawab dalam identifikasi data yang tersimpan dalam database, menentukan struktur data yang tepat untuk disimpan dalam database. Database designer memerlukan koordinasi akan kebutuhan user database.
3. Application Programmer, ialah penggunaa yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML). DML meliputi program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk yang dipakai.
4. End user, adalah adalah pengguna yang memanfaatkan atau membutuhkan akses ke database melalui query, manambah, merubah menghapus maupun membuat report database. End userdapat
dikategorikan:
a) Casual end users atau pengguna tak tetap atau user mahir. Pengguna yang tidak selalu mengakses database, tapi kadang memerlukan informasi terbaru. Berinteraksi dengan sistem tanpa modul program, hanya menggunakan query (untuk akses dan manipulasi data) yang telah disediakan oleh DBMS.
b) Natïve atau parametric end users atau user umum. Pengguna yang pekerjaan selalu konstan yaitu melakukan query dan update data. Misalnya:bank teller, pegawai reservasi. Pengguna ini berinteraksi dgn sistem melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen (executable) yang telah dibuat sebelumnya oleh programmer.
c) User
Khusus (Specialized User). Pengguna yang menulis aplikasi basis data non
konvensional untuk keperluan khusus yang bisa saja mengakses basis data
dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
d) Sophisticated end
users. pengguna yang melengkapi kebutuhan database user, seperti engineer,
scientist, business analyst.
e) Stand-alone users.
penggunauser yang mengelola personal database.
5. System Analyst, ialah pengguna yang merencanakan dan menentukan kebutuhan sistem.
6. Application
Programmers (Software Engineering), ialah pengguna tanggungjawabnya
berhubungan dengan kebutuhan koneksi database.
7. Worker behind the scene, ialah pengguna yang tidak tertarik pada database, tetapi lebih cenderung pada membangun data base atau kebutuhannya menggunakan alat bantu. Pengguna ini dibedakan menjadi :
a.)DBMS system designers dan
implementer, ialah pengguna yang
merancang dan mengimplementasikan modul-modul dan interface menggunakan paket-paket software DBMS. (seperti:. Modul: catalog, procs query lang., procs interface, access & buffering data, controlling cuncurrency, handling data recovery & security; interfacing: interface for
integrated system).
merancang dan mengimplementasikan modul-modul dan interface menggunakan paket-paket software DBMS. (seperti:. Modul: catalog, procs query lang., procs interface, access & buffering data, controlling cuncurrency, handling data recovery & security; interfacing: interface for
integrated system).
b.)Tool developers.
Pengguna yang merancang dan mengimplementasikan tools untuk mendukung software
DBMS. Seperti Tools untuk meningkatkan performance database, tool untuk
monitoring operasional database.
c) Operators dan
maintenance personnel. Para personel administrator yang bertanggung jawab
akan jalannyaoperasional database termasuk maintenance (hardware/software)
DBMS.